Langsung ke konten utama

DEFINISI dan RUANG LINGKUP KEBIJAKAN PUBLIK


DEFINISI dan RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN PUBLIK



Di tengah-tengah kelangkaan sumberdaya yang terbatas, dengan berbagai masalah publik yang makin kompleks, pemerintah dituntut untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut, agar tidak menimbulkan implikasi yang tidak diinginkan. Oleh karena pemerintah dihadapkan pada situasi keterbatasan sumber daya di satu sisi dan masalah-masalah publik yang makin kompleks di sisi yang lain, maka pemerintah tidak mungkin menyelesaikan masalahmasalah tersebut secara bersamaan. Pemerintah harus menentukan pilihan penyelesaian masalah-masalah publik tersebut berdasarkan prioritas. Kebijakan publik secara sederhana merupakan bentuk pernyataan formal dari pemerintah tentang pilihan terbaik dari berbagai alternatif penyelesaian masalah publik. Sudah barang tentu pemerintah dituntut memiliki kemampuan yang memadai agar mampu menyesuaikan diri dengan dinamika perubahan lingkungan. Dalam hal ini peran kebijakan publik dan perumus kebijakan publik menjadi sangat vital. Mengutip pendapat Dewey (1927), kebijakan public menitikberatkan pada “publik dan masalah-masalahnya”. M.C. Lemay (2002) menyebut kebijakan sebagai a purposive course of action followed by an actor or set of actors in dealing with problems. Kebijakan publik dibuat sebagai reaksi atas masalah publik yang muncul. Selanjutnya kemampuan
menyelesaikan masalah-masalah publik menjadi titik sentral dalam kebijakan publik.

Dalam berbagai literatur, kebijakan publik didefinisikan secara beragam, karena dalam suatu disiplin ilmu terdapat perspektif atau cara pandang yang bervariasi. Dari berbagai definisi, kebijakan publik memiliki lingkup yang sangat luas. Hogwood dan Gunn (1984) menyebutkan 10 penggunaan istilah kebijakan, yang menunjukkan makna yang berbeda-beda:
1.      Kebijakan sebagai label untuk sebuah aktivitas, misal: kebijakan pendidikan, kebijakan industri;
2.      Kebijakan sebagai ekspresi tujuan umum atau aktivitas negara yang diharapkan, misal kebijakan tentang pelayanan publik yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh masyarakat, kebijakan pengurangan angka kemiskinan;
3.      Kebijakan sebagai proposal spesifik, misal kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak;
4.      Kebijakan sebagai keputusan pemerintah, misal: Keppres, keputusan menteri;
5.      Kebijakan sebagai otorisasi formal, misal: keputusan DPR;
6.      Kebijakan sebagai sebagai sebuah program, misal: program pengarusutamaan gender;
7.      Kebijakan sebagai sebuah keluaran (output), misal pengalihan subsidi bahan bakar minyak untuk mendorong pengembangan usaha kecil;
8.      Kebijakan sebagai sebuah hasil (outcome), misal: peningkatan nilai investasi dan pendapatan pengusaha kecil sebagai implikasi pengalihan subsidi bahan bakar minyak untuk usaha kecil;
9.      Kebijakan sebagai sebagai teori atau model, misal: jika infrastruktur fisik wilayah Indonesia Timur diperbaiki maka perkembangan sosial ekonomi wilayah itu semakin meningkat; dan
10.  Kebijakan sebagai sebuah proses, misal pembuatan kebijakan dimulai sejak penetapan agenda, keputusan tentang tujuan, implementasi sampai dengan evaluasi.

Mengikuti definisi Thomas Dye (1975) misalnya, hampir semua yang diputuskan atau tidak diputuskan oleh pemerintah termasuk dalam definisi sebagai kebijakan (Whatever governments choose to do or not to do). Friedrich (2007) mengatakan bahwa kebijakan adalah keputusan yang diusulkan oleh individu, kelompok atau pemerintah yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Sejalan dengan Friedrich, Sharkansky (1970) mendefinisikan kebijakan sebagai tindakan pemerintah untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Definisi-definisi tersebut memandang bahwa kebijakan publik merupakan instrumen untuk mencapai tujuan.

Selanjutnya definisi kebijakan publik juga bisa dilihat dari sisi aktor pembuat kebijakan, yang menekankan pentingnya peran aktor dalam membuat kebijakan. Anderson (1979) mendefinisikan kebijakan publik sebagai serangkaian tindakan yang dipilih secara sengaja oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang dimaksudkan untuk mengatasi suatu masalah. Lester dan Stewart (1996) mengartikan kebijakan sebagai proses atau rangkaian kegiatan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan publik. Selanjutnya Somit dan Peterson (2003) mendefinisikan kebijakan publik sebagai aksi pemerintah. Pada beberapa definisi tersebut, ada penekanan peran penting beberapa aktor dan bukan aktor tunggal dalam dalam pengambilan kebutusan. Kebijakan public merupakan aksi kolektif dari beberapa aktor. Aksi kolektif tersebut menjadi hal yang tidak mungkin dihindari mengingat proses menghasilkan kebijakan publik itu tidaklah sederhana. Seperti yang diyakini oleh Kay (2006), kebijakan publik didapatkan dari proses yang cukup rumit, mengingat bahwa terdapat beragam keputusan yang dihasilkan oleh beberapa aktor yang tersebar di seluruh organisasi pemerintah dalam tingkatan yang berbeda.

Daftar Pustaka

Anderson, James E. 1979. Public Policy-making. New York: Holt, Rinehart, and Winston.

Dewey, John. 1927. The Public and Its Problem. New York: Holt.

Dunn, William. 2004. Public Policy Analysis: An Introduction. New Jersey: Pearson-Prentice Hall.

Dye, Thomas. 1972. Understanding Public Policy. New Jersey: Prentice-Hall, Eaglewood Cliffs.

Fischer, F., Miller, G.J., Sidney, M. S. (eds.). 2007. Handbook of PublicPolicy analysis: Theory, Politics and Methods, USA: CRC Press.

Hallsworth, M., Parker, S., dan Rutter, J. 2001. Policy Making in the RealWorld: Evidence and Analysis, London: Institute for Government.

Hogwood, B.W dan L.A. Gunn. 1984. Policy Analysis for the Real World. London: Oxford University Press.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATERI TKA BAHASA INGGRIS

TES KEMAMPUAN AKADEMIK (TKA) BAHASA INGGRIS A. DESCRIPTIVE TEXT Descriptive text is a type of writig that tells the specific infornmation about something or someone. The pourpose is to creat the vivid and detailed picture in the reader's mind, making them feel like they are seeing or experiencing what you are describing. 1. Generic Structure I dentification : Introducing the subject (what or who is being described?). Example: "My laptop is a crucial tool for my work. It's a sleek, silver HP Pavilion that I use every day for graphic design." Description: The details and characteristics of the subject. Using five senses ((sight, sound, smell, taste, touch) to provide a rich description. As described: physical appearance, nature or character, impression or feeling, function or habit, and atmosphere or environment. 2. Linguistic Features Using Present Simple: fact and general condition Example : One of the most popular places in Jogja is Malioboro Street. Note: Do not us...

ENGLISH EXERCISE - HANSEL AND GRETEL

Hansel and Gretel       Once upon a time there lived a happy family. The family had two children. Their names were Hansel and Gretel. At one time, their mother passed away. Since then, they were haunted by sadness.      The father felt pity when he looked at those two children. So, he married someone else so they could have a new mother. Little did they know that their new mother was evil. She tortured those children all the time.       The drought eventually came. The new mother had an idea to abandon Hansel and Gretel in the woods. The father strongly disagreed, but the new mother kept insisting on her idea. So the next day, Hansel and Gretel were given a piece of cake. Father brought them to the woods and left them. They walked without knowing where to go. Suddenly, they found a house made of cake. Hansel and Gretel ate that cake. They didn't know that the cake house was a trap set by a witch. They were caught and put in jail. The witch...

TASK 1 ENGLISH (GRAFFITI)

Mural as the Way to Express Human's Freedom Picture of mural as the way to express human's freedom Art has long been recognized as a medium through which individual express their deepest emotions, thoughs, and desires. From the earliest cave paintings to the masterpieces of renowned artists, art has played a vital role in capturing the essence of the human experience. In recent years, mural painting has gained significant recognition as a powerful tool for expressing human freedom. Murals, with their large-scale and public nature, have become a captivating means for artists to convey messages of freedom, empowerment, and the celebration of the human spirit. In this exposition, we will delve into the ways in which murals have emerged as an art form that epitomizes the expression of human freedom.     The tradition of mural painting dates back to ancient civilizations, where walls and surfaces were adorned with pictorial narratives. From the ancient Egyptians to the Mayans, mura...